Jakarta, SHNews(12/3). La Nina merupakan gejala alam berupa terjadinya
penurunan suhu muka laut dikawasan Timur Equator.
El Nino atau Osilasi Selatan (ENSO) adalah gejala
penyimpangan (anomaly) pada suhu permukaan Samudera Pasifik di Pantai Barat
Equador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya. Kejadian ini muncul
setiap tiga hingga tujuh tahun dan dapat memengaruhi iklim dunia selama lebih
dari satu tahun. Pada kondisi normal, perairan di Samudra Pasifik bersuhu
dingin. Saat terjadi El Nino, perairan itu meningkat suhunya hingga menjadi
panas.
Nama El Nino diambil dari nama bayi Yesus Kristus yang
berarti “anak laki-laki” dari bahasa Spanyol. Sedangkan La Nina berarti “gadis
kecil”.
Fenomena El Nino terjadi karena pemanasan di equador Samudra
Pasifik dan pemanasan global.
Dampak El Nino untuk wilayah Indonesia adalah menurunnya
potensi hujan, sehingga menyebabkan kekeringan panjang hingga kebakaran hutan,
seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Dan dampak La Nina adalah terbentuknya awan hujan
cumulus sehingga mengakibatkan curah hujan diatas normal dan mendatangkan
ancaman banjir.(mz)