![]() |
Wakil pemilik sedang menyaksikan penempatan konstruksi sumur resapan disisi saluran external |
Bogor, Shnews 3/13/14.
Hari Rabu yang lalu Jakarta diguyur hujan dan memang merata pada daerah
Jabodetabek khususnya wilayah Bogor yang
tingkat curah hujannnya cukup tinggi. Lagi-lagi mengakibatkan banjir di
sebahagian wilayah Jakarta dan tentunya tidak bisa di pungkiri Bogor pun
memberikan kontribusi dalam banjirnya Jakarta, karena daerah aliran buangan
airnya menuju laut yang melintasi daerah kota Jakarta.
Pada saat banjir
besar pertengahan bulan Januari lalu perlu dilakukan penanganan serius karena
masalah banjir Jakarta, bahkan sampai-sampai Gubernur DKI Jakarta bekerja
sangat extra keras untuk melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bendungan Katulampa pada tanggal 20 Januari 2014 lalu walaupun rapat
tersebut dinilai sebagai pencitraan saja (merdeka.com). Selain itu hadir pula Bupati Bogor Rahcmat
Yasin, Walikota Bogor Diani Budiarto,
wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad, dan pejabat PU terkait walaupun tampa
dihadiri Walikota Tangerang Selatan yang tidak sependapat dengan adanya sodetan
Ciliwung - Cisadane didaerah Bogor.
Oleh karena itu
dalam menuntaskan banjir Jakarta jangan dianggap enteng dan Bapak Jokowi Harus Serius menanganinya
sampai akhir masa jabatannya tahun 2017 sesuai janji pada saat pelantikan dan Sumpah
Jabatan Gubernur DKI Periode 2012-2017 dan warga DKI Jakarta harus mendukungnya
sehingga masalah kemacetan dan banjir Jakarta penyelesaiannya tuntas.
Adapun hasil
keputusan antara lain: pembangunan waduk Ciawi dan Sukamahi serta sodetan Ciliwung
– Cisadane yang perlu dijalankan dengan segera.
Selain dari keputusan
tersebut perlunya pemerintah daerah melakukan sosialisasi penyadaran tentang
kebersihan lingkungan termasuk salurannya, penanaman pohon, di perbanyak lahan
terbuka dan hijau serta pembuatan sumur resapan pada setiap bangunan, baik itu
bangunan perkantoran, mall, hotel, rumah sakit, jalan dan kawasan perumahan
ataupun rumah-rumah pribadi.
![]() |
Sketsa gambar perletakan sumur resapan |
Seperti yang telah
dilakukan oleh pemilik kaveling di gang Apolo Rt.04/08 Kelurahan Nanggewer Kecamatan
Cibinong Kabupaten Bogor-Jawa Barat dalam membantu program pemerintah sebelum
melakukan pembangunan rumahnya, maka terlebih dahulu membuat empat sumur resapan pada keveling yang
luasnya 550m2 dengan kedalamnya 7meter atau sampai dengan tercapainya muka
air tanah agar cepat meresap ke
lingkungan sekitar. Adapun perletakan
sumur tersebut satu unit di letakan di dalam kaveling dan tiga buah diletakan dekat
saluran luar rumah tepatnya disisi saluran external. Seperti dapat dilihat
dalam gambar bahwa batas pagar lebih masuk kedalam kaveling agar terlihat lebih
luas pada badan jalan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Paiman sebagai wakil
pemilik dari kaveling tersebut pada saat diwawancarai 12 Maret 2014 oleh Jurnalis SHnews.
Menurut Bapak Sigit
sebagai pemborong yang mengerjakan batas pagar tetangga dan saluran external (Got)
pada kaveling tersebut, mengatakan bahwa kepedulian pemilik kaveling ini terhadap
lingkungan, seperti halnya pembuatan sumur resapan patut dicontoh karena banyak
manfaatnya disamping membantu lingkungan sekitar agar tidak banjir dan Jakarta terhindar
dari banjir karena supplai air dari Bogor tidak berlimpah seketika saat hujan
serta bermanfaat juga untuk mendapatkan banyak cadangan air pada lingkungan
sekitar. Bisa dibayangkan jika masyarakat membuat sumur resapan se Kabupaten Bogor
dan DKI Jakarta sangat luar biasa manfaatnya sambil di iringi senyum oleh wakil
pemilik.
SHnews Jurnalis
Penggagas. Ariq JP.
Foto by Ariq JP.
Foto by Ariq JP.